Facebook Ads itu Bukan Pesugihan

Saya tidak tahu sudah berapa banyak menerima pertanyaan atau pernyataan tentang Facebook Ads (atau sejenisnya) yang seakan-akan itu adalah upaya pesugihan.

“Kalau saya ngiklan Rp 50,000 sehari, kira-kira omzet harian saya berapa, mas?”

Kira-kira begitu model pertanyaan orang yang belum pernah beriklan ke saya, tanpa memberi data apa yang dia jual, siapa target pasarnya, dan data-data pendukung lainnya.

Saya mendadak merasa seperti dukun yang sedang buka praktek pesugihan.

Banyak pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang berfikir jika investasi promosi di Facebook Ads atau FB Ads itu akan otomatis banjir orderan.

Memang iya, sih. Tapi butuh tindakan yang benar. Di sisi lain, untuk benar, butuh tindakan yang salah. Di sana celah belajarnya.

Tindakan awal yang salah itu akn banyak terjadi saat riset. Tes asumsi bahwa produk A akan cocok dengan target pasar A, padahal bisa jadi cocoknya dengan target pasar B.

Tapi dengan pernah melakukan kesalahan, kita bisa belajar melakukannya dengan benar.

Bertanya secara langsung seperti contoh di atas, sebenarnya bisa menutup logika berfikir kita dengan harapan yang terlalu tinggi.

Karena banyak juga kejadian, orang yang coba-coba beriklan dengan FB Ads akhirnya lebih banyak mengeluarkan uang daripada mendapatkan uang. Akhirnya, kapok dan kembali ke cara konvensional.

Ritual Pesugihan Facebook Ads

Memang saya bilang sebelumnya, melakukan kesalahan di awal beriklan di Facebook Ads (atau iklan digital lainnya) itu baik agar kita belajar untuk melakukannya dengan benar.

Tapi, dalam kenyataan saya menemukan banyak yang benar-benar tersesat. Salah guru salah ilmu.

Salah satu hal yang sering membuat para pengiklan FB Ads terjerumus ritual adalah “tidak tahu apa alasan tindakan yang sedang mereka lakukan”.

1. Tunggu tiga hari untuk melihat efek iklan

facebook ads
source sciremarketing.com

Hal ini banyak dilakukan pengiklan Facebook Ads tanpa tahu kenapa mereka melakukannya.

Memang sering terjadi, di hari ketiga kita baru bisa merasakan dampak iklan.

Tapi itu bukan berarti kita membiarkan iklan yang performanya jelek sampai tiga hari.

Iklan dengan performa jelek, secara umum, bisa kita lihat ada berapa konversi dari 1,000 impresi.

Jika dari 1,000 orang yang klik ada 9 orang (rasio 0.9%), biarkan dulu. Tetap cek berkala. Matikan atau edit iklan tersebut saat rasionya di bawah 0.9%.

Informasi lengkap tentang data rata-rata di dalam Facebook ads: Klik Di Sini

Jadi patokannya bukan berapa hari, tapi berapa rasio klik terhadap impresi. Jika budget iklan Rp 20,000/hari, mungkin data itu akan terpenuhi dalam 7 hari.

Jika pasang budget Rp 200,000/hari, dalam 1 hari pun sudah bisa kita tentukan kelanjutan iklan tersebut.

2. Traffic Ads dulu, baru Conversion Ads

facebook ads
source ateliersdudigital.com

Istilah “panasin pixel” itu untuk apa? Pixel yang “panas” bertujuan untuk membuat Custom Audience (biasa disingkat jadi CA).

Selama Anda masih mencari target pasar menggunakan interest, panasnya pixel itu gak ada artinya.

Karena tindakan Anda adalah membuat pixel itu lebih “panas”, bukan memanfaatkan “panas”nya pixel itu. Artinya, Anda tidak perlu memulai iklan dengan obyektif traffic.

Bahkan pertama kali beriklan, Anda sudah bisa menggunakan obyektif conversion, dan sesuaikan dengan funnel Anda.

Misalnya, conversion tahap 1 adalah orang klik iklan harus membaca landing page Anda.

Conversion tahap 2, adalah orang baca landing page Anda harus klik tombol Click-to-Action (CTA button), entah ke halaman keranjang, halaman checkout atau bahkan langsung diarahkan ke WhatsApp.

Kemudian conversion tahap 3, orang yang sudah klik harus membayar pesanannya.

Terutama jika tujuan iklan Anda adalah penjualan, langsung saja pakai obyektif conversion.

3. Share pixel agar dapat lebih banyak penjualan

facebook ads
source oficinadanet.com

Benar, jika pixelnya dimainkan di niche yang sama. Jangan terima share pixel yang dipasang untuk niche fashion, ketika Anda berjualan produk herbal.

Hampir sama dengan nomor 2, pixel itu tujuannya untuk membuat Custom Audience, yang punya ketertarikan (interest) terhadap suatu kategori produk.

Ibarat, ada yang menawarkan raket tenis kepada Anda, padahal hobi Anda memancing. Apakah Anda akan beli raket tenis itu?

4. Tunggu angka traffic web 1,000 baru iklan retargeting

facebook ads
source techfor.id

Sekali lagi, gak perlu. Custom Audience untuk iklan Retargeting bisa langsung dipasang saat iklan konversi pertama dipasang.

Tunggu audience sampai angka 1,000 itu jika Anda mau membuat Lookalike Audience (LAA) dari Custom Audience yang Anda buat.

Bukan hanya 1,000 bahkan lebih banyak lebih baik, karena LAA 1% saja, Facebook akan mencarikan 1,6 juta audience yang memiliki behavior sama dengan sample (minimal 1,000) yang Anda kasih.

Artinya, semakin banyak sample yang Anda kasih ke Facebook, audience yang Facebook berikan akan semakin berkualitas dan cocok untuk penjualan niche yang Anda jual.

Sementara, empat ritual pesugihan tersebut yang bisa saya bahas. Mungkin suatu saat akan saya bahas ritual-ritual lainnya.

Jika Anda masih roaming dengan istilah-istilah yang saya sebut dalam post ini, artinya Anda butuh belajar dasar Facebook Ads dulu. Semangat terus, belajar terus, praktek terus!

Share this article